Ganjar Pranowo Janjikan Kursi Menteri ke Kader Perempuan Muhammadiyah, Tapi Ada Syaratnya
TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden Ganjar Pranowo berjanji akan memberikan kursi menteri kepada kader perempuan Muhammadiyah jika terpilih sebagai presiden Indonesia di Pilpres 2024. Hal itu dia sampaikan dalam acara dialog dan uji publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis, 23 November 2023.
Janji Ganjar itu terlontar setelah Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menanyakan komitmen terhadap afirmasi perempuan.
“Apakah ada perempuan dari Muhammadiyah yang akan masuk kabinet Pak Ganjar dan Pak Mahfud?” tanya Mu’ti.
Ganjar pun langsung mengiyakan pertanyaan tersebut sembari tertawa. Ia juga memberikan syarat agar sosok kader perempuan Muhammadiyah tersebut bergabung menjadi tim susksesnya.
“Oh pasti (memberi kursi menteri ke perempuan Muhammadiyah). Dengan suatu syarat, si perempuan itu menjadi tim sukses saya,” kata Ganjar.
Anies Baswedan juga sempat ditanya soal jatah menteri perempuan dari Muhammadiyah
Selain ke Ganjar Pranowo, Mu’ti juga melontarkan pertanyaannya yang sama kepada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar saat dialog dan uji publik terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu kemarin, 22 November 2023.
Anies hanya menjawab secara tersirat bahwa pihaknya akan menyiapkan tempat menteri untuk anggota Muhammadiyah seperti halnya yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Pak Jokowi aja memberikan tempat apalagi kita,” ucap Anies.
Ganjar janjikan pembangunan ekonomi syariah
Iklan
Ganjar pun sempat menyatakan akan membangun ekonomi berlandaskan syariah Islam jika memenangkan Pilpres 2024. Dua program Ganjar, yaitu mempermudah sertifikasi UMKM dan menjadi negara nomor satu eksportir produk halal pada 2029.
“Mempermudah sertifikat halal itu tidak terlalu sulit,” kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan akan melakukan kontrol yang ketat untuk mempermudah penerbitan sertifikat halal. Dengan kontrol yang ketat dari puncak pimpinan, dia pun yakin anak buahnya akan bekerja dengan baik.
“Atau kamu yang saya ganti,” kata Ganjar.
Selama ini, dia menilai banyak masalah perizinan yang justru dipersulit, bukan dipermudah. Hal itu, menurut dia, karena ada aparat yang tak menghargai aturan dan tak memastikan hukum berjalan dengan baik.
“Maka kemudian tarik sana, tarik sini, dipas-paskan, dipaksakan, yang kemudian tidak merepresentasikan kepentingan masyarakat,” kata Ganjar.
Selain Ganjar Pranowo – Mahfud Md, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, PP Muhammadiyah juga akan melaksanakan dialog dan uji publik terhadap pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Dialog itu akan digelar pada Jumat besok di Universitas Muhammadiyah Surabaya.