Kalah di Pilpres Dua Kali, Prabowo: Saya Tidak Pernah Membenci Jokowi

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan, dirinya tidak pernah membenci Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kendati pernah dua kali bertanding dengannya dalam Pilpres 2014 dan 2019. “Bahkan sekarang saya sangat sayang sama beliau,” ucap Prabowo di kediamannya di Kertanegara 4, Jakarta, Sabtu, 18 November 2023.

Pernyataan itu diucapkan Prabowo di hadapan ratusan relawan yang tergabung dalam Matahari Prabowo-Gibran atau Matahari Pagi. Kelompok relawan itu terdiri dari berbagai komponen, seperti Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam, dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia.

Prabowo mengatakan dirinya bergabung dengan pemerintahan Jokowi karena tidak ingin ada kemiskinan di Indonesia. Dia mengklaim menjadi saksi Jokowi berjuang setiap hari untuk rakyat. “Saya tidak menjilat,” ucap Prabowo.

Tak cukup sampai di situ, Prabowo mengklaim ustaznya mengajarkan untuk mengatakan benar sebagai benar dan salah sebagai salah. Karena itu, dia tidak segan untuk memuji bekas rivalnya itu di hadapan para pendukungnya.

Dengan dukungan Matahari Pagi kepada Prabowo-Gibran, Prabowo mengatakan para relawannya telah mengerti pokok-pokok yang ingin dia perjuangkan. “Kita tidak mau lihat ada kemiskinan di bangsa Indonesia, karena itu saya bersatu dengan Pak Jokowi,” ujarnya.

Ihwal pokok-pokok perjuangan, Prabowo mengatakan ingin memperjuangkan apa yang sudah dirintis oleh semua pendahulu. “Bangsa ini dibangun oleh perjuangan puluhan ribu rakyat yang berkorban untuk Indonesia merdeka,” ujarnya.

Iklan

Kepada para relawan, Prabowo mengajak untuk mengutamakan cara berpikir, bertutur kata, dan berbuat yang baik. “Jangan kita teruskan budaya-budaya memfitnah, menghujat, mengejek, caci maki. Itu budaya tidak baik,” ujarnya.

Prabowo juga memuji keberhasilan Jokowi membawa Indonesia melewati pandemi Covid-19. Dia mengatakan, rakyat Indonesia harus mengakui keberhasilan pemerintahan Presiden membawa Indonesia terbebas dari pandemi. “Sekarang saya bagian dari pemerintah,” kata Prabowo.

Dengan menghitung posisi Indonesia saat ini, Prabowo mengatakan banyak pengamat dan badan dunia menilai Indonesia akan bangkit menjadi negara keempat atau kelima terbesar di dunia. “Sekarang masih belum, tidak boleh kita cepat puas,” ucapnya.

Meski begitu, Prabowo mengatakan tidak sedikit pula negara lain yang meramalkan Indonesia akan kolaps. “Tapi ternyata kita tidak kolaps. Kita bersatu rukun bersama-sama menghasapi pandemi 2019 dengan lumayan berhasil,” ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.



[ad_2]

Source link

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *