Pengamat Bilang Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul karena Publik Tak Sepenuhnya Paham Isu Politik Dinasti
TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies atau IPS Nyarwi Ahmad mengungkapkan alasan elektabilitas Prabowo-Gibran tetap unggul di berbagai lembaga survei. Padahal, pasangan calon nomor urut 2 itu menuai kritik tentang pelanggaran etik para hakim Mahkamah Konstitusi atau MK dan politik dinasti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Nyarwi mengatakan, kritik-kritik yang disampaikan kubu Ganjar-Mahfud dan kelompok kelas menengah kritis tentang pelanggaran etik hakim MK merupakan isu elite yang belum sepenuhnya bisa dipahami publik.
“Kritik-kritik itu tidak sepenuhnya menjadi konsep publik secara luas,” ucapnya melalui sambungan telepon, Ahad, 26 November 2023.
Tak cukup sampai di situ, Nyarwi mengatakan cukup banyak orang yang tidak setuju dengan politik dinasti. Namun, sigi Litbang Kompas justru mengungkapkan sekitar 40 persen masyarakat mendukungnya.
“Itu setara dengan elektabilitas Prabowo-Gibran yang dirilis banyak lembaga survei,” ujar dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada itu.
Nyarwi bercerita, ketika mengadakan survei di daerah-daerah, dia mengatakan banyak orang yang tidak menjadi politik dinasti sebagai isu penting. “Artinya isu politik dinasti tidak menjadi alasan bagi mereka untuk tidak memilih,” tuturnya. Dia mengatakan masyarakat cenderung melihat isu dari permukaan.
Publik, menurut Nyarwi, susah memahami konsep-konsep seperti oligarki dan dinasti yang predatory. “Narasi-narasi itu susah sekali dipahami oleh para pemilih, khususnya kelas menengah ke bawah,” ucapnya. Andai paham soal kesenjangan, Nyarwi mengatakan banyak masyarakat yang tidak paham alasan kesenjangan bisa terjadi.
Iklan
Para pemilih, termasuk para anak muda, menurut Nyarwi, belum menjadikan isu-isu sosial sebagai permasalahan yang muncul karena kegagalan elite penguasa. “Isu-isu berbasis budaya yang viral, misalnya kata-kata gemoy itu yang mungkin dianggap lebih menarik dan lebih sering dibicarakan,” tuturnya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny Jauar Ali atau Denny JA menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dalam survei terbaru mereka soal Pilpres 2024. Pasangan nomor urut dua itu unggul dari dua kompetitornya, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Farabi, menyatakan pasangan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas sebesar 40,3 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 28,6 persen dan Anies-Muhaimin di angka 20,3 persen.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Kornas PeTiGa Dukung Prabowo-Gibran, PPP: Kalau Ada Kader Tak Tunduk Ketentuan Partai Disiapkan Sanksi