Prabowo Klaim Banyak Aparat di Papua Jadi Korban Pemberontak
TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden Prabowo Subianto menyatakan banyak aparat menjadi korban dari para pemberontak atau separatis di Papua, wilayah yang sudah berpuluh tahun dilanda konflik. Namun demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu masih meyakini pendekatan secara halus (soft approach) masih menjadi solusinya.
“Yang kejam itu para pemberontak, separatis, dia bunuh rakyat tak berdosa, tak bersenjata, dia bunuh rakyat dia sendiri,” kata Prabowo dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 24 November 2023, yang juga ditayangkan secara virtual.
“Saya ada filmnya kalau anda mau lihat. Aparat kita banyak yang mengalah, banyak anggota polisi kita mati di sana,” klaim Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
Konflik Papua berlangsung sejak 1965. Data Institute for Policy and Analysis of Conflict (2022) menunjukkan, sepanjang 2010-2017, sebanyak 53 warga sipil tewas akibat konflik antara Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian RI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Sementara Pada 2018-2021, jumlahnya meningkat jadi 125 orang.
Dewan Gereja Papua melaporkan sekitar 60 ribu orang Papua mengungsi untuk menghindari konflik. Lembaga Ketahanan Nasional (2023) menyebutkan jumlah aksi kekerasan di Papua cenderung meningkat pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, serta tak ada korelasi antara indikator ekonomi-sosial dan aksi kekerasan.
Iklan
Menjawab pertanyaan soal konflik Papua, Prabowo mengklaim sejauh ini aparat sudah menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. “Jadi pendekatan saya kira harus sesuai dengan hukum. Tentunya kita ingin pendekatan yang halus (soft). Sekarang kita ingin pendekatan, penyelesaian politik yang damai. Kita usulkan ke mereka, silahkan tutup buku, tanggalkan senjata, kembali ke masyarakat,” kata Prabowo.
Melalui soft approach, kata Prabowo, Indonesia telah berhasil mengatasi konflik. Salah satunya konflik yang terjadi di Aceh. “Kita perang sekian puluh tahun di Aceh, sekarang kita damai. Saya yakin kelompok-kelompok separatis itu sedikit,” kata Prabowo.
Pilihan Editor: Prabowo Tolak Disetop saat Pidato: Saya Enggak Korupsi Uang, Saya Korupsi Waktu Sedikit